Komun.id – Ahli Virologi Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengakui perayaan Idul Adha bisa menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 di masyarakat.
Bahkan Idul Adha juga bisa menjadi pintu masuk penyebaran varian Omicron BA.4 dan BA.5, karena tingginya mobilitas atau pergerakan orang saat itu.
“Memang Idul Fitri bisa menjadi entry point, tapi mudah-mudahan kita bisa memasuki situasi endemik setelah Idul Fitri,” kata Prof Mahardika dalam diskusi, Jumat (24/6/2022).
Ia menambahkan, sejauh ini perkembangan atau peningkatan kasus Covid-19 masih dalam taraf wajar atau terkendali. Apalagi, dia masih melihat pola peningkatan kasus yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga:
Update COVID-19 Jakarta 23 Juni: Positif 1.054, Sembuh 605, Meninggal 0

“Jadi polanya seperti ini, di Indonesia tahun lalu Juni-Juli kasusnya meningkat. Sedangkan di luar negeri kasusnya meningkat pada Mei-Juni, sejauh ini masih tahap wajar menurut saya,” jelasnya.
Menurutnya, memperbanyak vaksinasi Covid-19 masih menjadi solusi utama untuk menekan kasus berat atau gejala berat, apalagi vaksinasi booster atau vaksin Covid-19 dosis ketiga sangat berguna untuk menjaga antibodi terhadap virus SARS CoV 2.
“Karena kita sudah cukup selama 2 tahun dan saya optimis dengan adanya vaksin ini maka resiko kita untuk dirawat di rumah sakit juga berkurang, dan rumah sakit juga sudah bekerja secara maksimal dan berfungsi dengan baik, patut kita syukuri,” jelas Prof Mahardika.
Guru besar Universitas Udayana ini pun meyakini, pemerintah akan terus memantau perkembangan Covid-19 di masyarakat, terutama menjelang Idul Adha. Bahkan, tidak menutup kemungkinan pemerintah bisa menarik rem darurat meski pada H-1.
“Tentunya pemerintah akan mengevaluasi perkembangan hingga H-1, jika ada keadaan darurat, kami akan mengeluarkan ‘rem darurat’,” pungkasnya.
Baca juga:
Dua Warga Depok Positif Subvarian Omicron BA.5 Dinyatakan Sembuh
(AV/JK)