Komun.id – Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte selaku terdakwa dalam kasus dugaan kekerasan terhadap Youtuber M Kece memutar video saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022). Dalam video tersebut terlihat jenderal bintang dua itu berbincang dan memeluk Kece.
Dalam persidangan, Kece yang hadir sebagai saksi korban mengaku berdoa agar Napoleon menjadi mayor jenderal nomor satu. Dengan catatan, jangan menggunakan kekerasan.
Peristiwa itu tercatat pada 17 November 2021 di Bareskrim Polri. Saat itu, Napoleon yang hendak dipindahkan ke Lapas Cipinang, Jakarta Timur, didatangi sosok Kece.
Merujuk pada video tersebut, mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal Hubinter Polri itu menanyakan kepada Kece apakah ada perdamaian setelah peristiwa penganiayaan itu terjadi. Kece pun mengaku tidak menyimpan dendam terhadap Napoleon, namun tetap mengikuti hukum yang berlaku.
Baca juga:
Pemanasan! Inspektur Jenderal Napoleon emosi hingga menendang meja sidang, kesal dengan jawaban M soal sosok Nabi
“Apa yang saksi lihat dari video kejadian tersebut, apakah menggambarkan bahwa pada hari itu, 17 November 2021 telah terjadi perdamaian di antara kita?” tanya Napoleon.
“Ya saya pribadi berdamai dengan Pak Napoleon, maksud saya tidak ada dendam, tapi ada akibat hukumnya,” jawab Kece.
Petugas polisi aktif tersebut kemudian menanyakan apakah rekaman kejadian tersebut dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Kece menjawab, dia selalu ikhlas dan berdoa agar Napoleon menjadi jenderal nomor satu.
“Artinya Pak Kace dalam aksi di video itu dengan tulus dan ikhlas?” tanya Napoleon.
“Saya ikhlas dengan siapa pun mayor jenderal nomor satu itu,” jawab Kece.
Baca juga:
Menggunakan kursi roda, M Kece akhirnya menghadiri persidangan Kasus Penganiayaan Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte
“Amin, amin, Pak Kace panggil saya jenderal nomor satu?” lanjut Napoleon.
(AV/JK)