Saat ini, beberapa kasus dugaan hepatitis akut telah dilaporkan di berbagai provinsi yang tersebar di pulau-pulau di seluruh Indonesia.
Meski disebut sebagai kasus hepatitis, hepatitis akut yang kini muncul berbeda dengan hepatitis biasa. Kenali perbedaan antara hepatitis akut dan hepatitis biasa di bawah ini.
Penyebab hepatitis akut berbeda dari hepatitis biasa
Baca juga:
Antisipasi Penyebarannya, Dinas Kesehatan Lhokseumawe imbau masyarakat waspadai hepatitis akut
Hingga saat ini, dunia medis belum menemukan penyebab pasti dari hepatitis misterius tersebut. Pasalnya, hepatitis akut sulit dideteksi dengan tes karena virus hepatitis tidak ditemukan ketika sampel dari pasien yang dicurigai diberi reagen umum untuk tes hepatitis biasa.
Melalui pemeriksaan yang telah dilakukan, tidak ditemukan jenis hepatitis yang sudah ada sebelumnya yaitu tipe A, B, C, D, dan E.
“Nah, ini semua negatif,” kata mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama.
Pada hepatitis akut ditemukan adenovirus
Alih-alih sulit dideteksi dengan tes dan jenis hepatitis yang tidak diketahui, ditemukan adanya adenovirus dalam sampel kasus hepatitis akut yang misterius.
Baca juga:
Malaysia Healthcare Menawarkan Perawatan Hepatitis C yang Terjangkau dan Mudah Diakses
Menurut Tjandra Yoga Aditama, adenovirus ditemukan pada beberapa kasus hepatitis akut. Walaupun virus yang ditemukan bukanlah virus hepatitis, namun gejala yang muncul adalah gejala hepatitis.
Dengan demikian, adenovirus menjadi salah satu penyebab sementara kasus hepatitis misterius yang kini kerap muncul.
Perbedaan etiologi
Jika ditelisik melalui aspek etiologi atau asal muasal berjangkitnya kedua hepatitis tersebut, maka akan tampak perbedaan yang jelas.
Hepatitis biasa umumnya berasal dari sanitasi lingkungan yang buruk sehingga menjadi perantara penularan hepatitis biasa. Sanitasi lingkungan yang buruk dapat menyebabkan hepatitis biasa melalui saluran cerna.
Sementara itu, belum diketahui secara pasti bagaimana pasien misterius yang diduga mengidap hepatitis akut ini bisa tertular penyakit tersebut.
Meskipun berbeda, mereka menunjukkan gejala yang sama
Salah satu tantangan yang dihadapi dunia medis adalah kesamaan gejala antara kedua jenis hepatitis tersebut. Hepatitis akut juga memiliki gejala yang sama dengan hepatitis biasa, yaitu:
- mual
- Muntah
- Diare parah
- Demam
- Perubahan warna kulit menjadi kuning
- kejang
- Penurunan kesadaran
rumah sakit rujukan
Jika Anda mengalami gejala tersebut, maka Anda bisa datang langsung ke rumah sakit rujukan sebagai berikut.
Sumatra
- RS H. Adam Malik Medan,
- RSUP Dr. M. Djamin, Padang
- RSUP Dr. Muhammad Hoesin, Palembang
Jawa barat
- RSUP dr. Hasan Sadikin, Bandung
DKI Jakarta
- RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
- RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso, Jakarta
Di Yogyakarta
- RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
Jawa Tengah
- RSUP dr. Kariadi, Semarang
- Rumah Sakit Dr. Moewardi, Solo
Jawa Timur
- Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya
- Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar, Malang
Kalimantan
- Rumah Sakit Dr. Soedarso, Pontianak
- RSUD Ulin Banjarmasin.
Bali
Sulawesi
- RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
- RSUP Prof. Dr. RD Kandou, Manado
NTB
- Rumah Sakit Provinsi. Nusa Tenggara Barat
(AV/JK)