Serbia, Albania dan Makedonia Utara menunggu proses keanggotaan UE.
Komun.id, BELGRADE — Pemimpin dari ketiganya negara-negara Balkan Barat yakni Serbia, Albania dan Makedonia Utara pada Kamis (23/6/2022) dikritik Uni Eropa untuk bergerak lambat dalam proses keanggotaan mereka. Dalam konferensi pers setelah KTT Uni Eropa-Balkan Barat di Brussel, Presiden Serbia Aleksandar Vucic berjanji untuk melakukan segala dayanya untuk memastikan keanggotaan ketiga negara tersebut. negara-negara Balkan Barat segera diproses.
Serbia mendukung gagasan komunitas politik Eropa yang dikemukakan oleh Presiden Prancis Emanuel Macron. Vucic mengatakan dia berada di bawah tekanan atas perang Ukraina. Serbia sejauh ini menahan diri untuk tidak bergabung dengan negara-negara regional lainnya dalam memberikan sanksi kepada Moskow atas perang di Ukraina.
“Sejak awal serangan Rusia di Ukraina, 2.629 artikel telah diterbitkan di media Eropa yang mengatakan bahwa Serbia membahayakan seluruh wilayah Balkan Barat, membahayakan kedaulatan Bosnia dan Herzegovina dan ‘yang disebut Kosovo.’ Saya di sini untuk membenarkan posisi kami,” kata Vucic, dikutip Anadolu Agency, Jumat (24/6/2022).
Serbia saat ini terlibat dalam negosiasi aksesi dengan Uni Eropa, meskipun pembicaraan dengan Makedonia Utara dan Albania telah ditunda sejak 2020. Perdana Menteri Albania Edi Rama menyatakan kekecewaannya atas sikap Uni Eropa tentang integrasi regional ke dalam blok tersebut.
“Makedonia Utara telah menunggu 17 tahun untuk memulai pembicaraan keanggotaan UE, dan Albania menunggu delapan tahun,” kata Rama.
Pada akhir tahun 2020, Bulgaria tidak menyetujui kerangka negosiasi UE untuk Makedonia Utara. Bulgaria tidak dapat mendukung dimulainya negosiasi aksesi UE yang telah lama tertunda dengan Makedonia Utara karena perselisihan mengenai sejarah dan bahasa.
“Satu negara memaksakan kehendaknya sendiri, dan 26 negara lainnya tidak bisa berbuat apa-apa. Ada banyak tuduhan bahwa (Presiden Rusia Vladimir) Putin melakukan kejahatan, tetapi saya tidak bisa mengatakan bahwa rumah ini terlihat sehat di sini,” kata Rama.
Rama mengatakan Uni Eropa harus memahami batas-batas Serbia. Menurut Rama, tidak pantas bagi Uni Eropa untuk menuntut Serbia mematuhi semua sanksi yang telah dijatuhkan Uni Eropa kepada Rusia.
“Bertentangan dengan semua harapan, Serbia telah mendukung resolusi Barat tiga kali, dan bahkan memilih untuk mengecualikan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Serbia tidak dalam posisi untuk menerima semua sanksi terhadap Rusia begitu cepat karena mereka dapat memiliki akibat,” kata Rama.
Perdana Menteri Makedonia Utara Dimitar Kovacevski mengatakan ekspansi Uni Eropa ke Balkan Barat harus dilihat sebagai investasi dalam keamanan blok itu. Terutama dalam konteks perang Rusia-Ukraina.
“Apa yang terjadi sekarang adalah masalah serius dan pukulan serius bagi kredibilitas Uni Eropa. Makedonia Utara dan Albania tidak dapat tetap terjebak dalam situasi ini karena satu negara menolak untuk mengoordinasikan dan membuka rute Eropa kepada kami,” kata Kovacevski.
Kovacevski mengatakan Makedonia Utara akan mencari jaminan dari Bulgaria dan Uni Eropa, termasuk meminta blok tersebut untuk memenuhi janji yang ada sebelum membuat yang baru.
(AV/JK)