Moeldoko mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan perekonomian petani
Komun.id, JAKARTA— Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan sudah waktunya petani lebih sejahtera.
Melalui sejumlah program agraria, Moeldoko menyampaikan dukungannya bagi kemajuan pertanian Indonesia. Seperti yang ada di Desa Reforma Agraria di Desa Klampok, Buleleng, Bali.
Desa ini merupakan salah satu sasaran Program Reforma Agraria dari 137 sasaran di Indonesia dalam pengajuan integrasi 21 program pemberdayaan lintas kementerian.
Ia mengatakan, masyarakat Sumberklampok mendapat bantuan pemberdayaan dengan total nilai lebih dari Rp. 10 miliar. Hal ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Pusat untuk mengembangkan dan meningkatkan sektor pertanian, UMKM, kelautan, pendidikan dan Bumdes.
Moeldoko berharap masyarakat Sumberklampok tidak main-main dalam menjalankan berbagai kegiatan Desa Reforma Agraria.
“Bantuan tersebut berupa 100 ekor sapi Bali. Semoga bantuan yang disalurkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat Sumberklampok,” ujar KSP moeldoko di Gedung Serbaguna Kantor Perbekel Sumberklampok, belum lama ini.
Dengan ditetapkannya Desa Sumberklampok sebagai Desa Reforma Agraria, KSP Moeldoko meminta seluruh lapisan masyarakat memanfaatkan bantuan lintas kementerian ini dengan baik.
Di sisi lain, Moeldoko juga mengapresiasi program Jagoan Tani. Merupakan ajang untuk menumbuhkan jiwa wirausaha di bidang agribisnis bagi generasi muda di Banyuwangi.
Dalam acara tersebut, ia berdialog dengan para petani. Juga bertemu dengan Petani di hutan de Djawatan Banyuwangi.
“Saya sangat menghormati dan mengapresiasi Banyuwangi yang menyelenggarakan Jagoan Tani yang diperuntukkan bagi anak muda. Indonesia membutuhkan kalian,” ucapnya.
Program ini diikuti oleh 1.015 anak muda dari 203 tim. Berjuang untuk total hadiah modal Rp. 125 juta. Berbagai percontohan diusulkan dan didiskusikan. Mulai dari pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga kehutanan.
Sedikitnya 152 tim lolos administrasi. Kemudian maju ke tahap lanjutan hingga terpilih menjadi 30 startup yang lolos ke babak final. “Saya senang dengan tingginya minat anak muda terhadap bisnis pertanian,” ucapnya.
Pria yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini mengatakan ada beberapa hal yang membuat generasi muda harus semangat membangun pertanian Indonesia. Yakni meningkatkan daya saing dengan negara lain.
Kedua, pertanian mampu menciptakan lapangan kerja yang luar biasa. Bidang ini berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru.
“Baik dari sisi on farm maupun off farm. Banyak peluang yang menjanjikan di sektor pertanian,” kata Moeldoko.
Ia juga menilai petani jagoan sudah menguasai on dan off farm sehingga harus dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut.
“Sejak pensiun Panglima TNI, saya langsung terjun ke pertanian. Karena di situlah hidup saya. Saya anak petani, dan saya ingin membangun pertanian di Indonesia. Ayo semangat, jangan mudah menyerah dengan kondisi. Ciptakan hal-hal baru dalam dunia pertanian,” kata Moeldoko.
Pada kesempatan lain, Moeldoko memperingati Hari Krida Pertanian bersama ratusan petani muda dan milenial di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Ia menegaskan, saat ini adalah saat yang tepat bagi para petani muda dan milenial untuk berinovasi di sektor pertanian.
Menurutnya, penerapan modernisasi dunia pertanian yang adaptif terhadap kemajuan teknologi harus dioptimalkan untuk meningkatkan produksi.
“Kita sekarang menghadapi krisis pangan sehingga peningkatan produksi sektor pertanian untuk komoditas pangan harus diperkuat. Di sinilah Anda para petani muda dan milenial harus berperan,” kata Moeldoko.
Ia mengatakan, sektor pertanian memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja. “Ini harus diimbangi dengan lompatan besar untuk menjadikan pertanian sebagai pekerjaan yang menjanjikan,” ucapnya.
(AV/JK)