Komun.id – UK Health Safety Administration (UKHSA) telah mendeteksi adanya virus polio dalam sampel limbah yang dikumpulkan dari London Beckton Waste Treatment Works, Rabu (2/6/2022).
Saat ini, UKHSA bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) sedang melakukan penyelidikan terkait temuan tersebut.
Menurut laporan pemerintah Inggris di situs resminya, gov.uksampel sampah diambil antara bulan Februari sampai Mei.
Virus ini terus berkembang, dan sekarang diklasifikasikan sebagai virus polio yang diturunkan dari vaksin tipe 2 (VDPV2). Pada kesempatan langka, virus ini dapat menyebabkan penyakit serius, seperti kelumpuhan, pada orang yang tidak divaksinasi lengkap.
Baca juga:
Pemerintah Gunakan Dana COVID-19 dan PEN untuk Pengadaan 29 Juta Vaksin PMK
Berdasarkan website Kementerian Kesehatan, VDPV (vaccine turunan poliovirus) adalah virus vaksin/sabin polio yang bermutasi dan dapat menyebabkan kelumpuhan.

Konsultan Epidemiologi UKHSA Vanessa Saliba mengatakan bahwa virus polio yang diturunkan dari vaksin jarang terjadi.
“Virus polio yang diturunkan dari vaksin berpotensi menyebar, terutama di masyarakat yang penyerapan vaksinnya lebih rendah,” kata Saliba.
Saliba menekankan pentingnya vaksinasi polio baik untuk anak-anak maupun orang dewasa yang belum menerimanya.
Dari pemeriksaan, UKHSA menduga ada yang menyebar di masyarakat sekitar London Utara dan Timur. Orang yang dicurigai terinfeksi melepaskan VDPV2 melalui kotorannya.
Baca juga:
Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku Akan Dibeli Menggunakan Dana dari Panitia Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Saat ini, virus polio hanya terdeteksi dalam sampel limbah dan tidak ada kasus kelumpuhan yang terkait dengan penemuan baru ini yang dilaporkan. Namun penyelidikan akan memastikan apakah ada kasus penularan di masyarakat.
“Kami sedang menyelidiki segera untuk memahami sejauh mana penularan ini dan NHS (layanan kesehatan Inggris) telah diminta untuk segera melaporkan kasus yang dicurigai ke UKHSA,” kata Saliba.
(AV/JK)