Green Bond BNI terdiri dari seri A (BBNI01AGN) dan seri B (BBNI01BGN).
Komun.id, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk resmi mencatatkan obligasi hijau senilai Rp 5 triliun di Bursa Efek Indonesia.
Dalam keterangan resmi di Bursa Efek Indonesia, Green Bond I tahun 2022 milik PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mulai dicatatkan di BEI. Green Bond I tahun 2022 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang tercatat senilai Rp5 triliun terdiri dari Seri A (BBNI01AGN) dengan nilai nominal Rp4 triliun, berjangka waktu tiga tahun, dan kupon. sebesar 6,35 persen.
Selanjutnya, Seri B (BBNI01BGN) dengan nilai nominal Rp 1 triliun untuk jangka waktu lima tahun, kupon 6,85 persen. Hasil pemeringkatan obligasi BNI PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAAA (Triple A).
Bertindak sebagai Wali Amanat dalam penerbitan ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2022 sebanyak 53 emisi dari 41 emiten senilai Rp 69,20 triliun.
Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 498 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 456 triliun dan US$ 47,5 juta yang diterbitkan oleh 122 emiten.
Ada 150 seri Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI dengan nilai nominal Rp 4.816,65 triliun dan US$ 205,99 juta. Kemudian ada 10 emisi EBA senilai Rp 4,31 triliun.
Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom mengatakan kinerja green financing BNI masih tumbuh positif sejalan dengan kesepakatan kredit berkelanjutan yang gencar dijalankan untuk segmen UMKM dan korporasi pada semester I 2022.
“Sambutan dan apresiasi yang luar biasa dengan oversubscribe hingga empat kali. Tentunya dana yang terkumpul akan segera digunakan untuk mendorong kinerja green banking yang lebih kuat,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/6/2022).
Menurutnya, green banking merupakan masa depan perbankan nasional. Apalagi konsep ekonomi yang akan digunakan ke depan adalah ekonomi sirkular, yaitu ekosistem ekonomi yang mengutamakan daur ulang berbagai limbah sebagai bahan baku produksi guna mengurangi eksploitasi komoditas alam yang berlebihan. Model ekonomi mengutamakan efisiensi untuk mengurangi pembuangan efek rumah.
(AV/JK)