Potensi gelombang tinggi terjadi pada 24-26 Juni 2022
Komun.id, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini. gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa daerah pada tanggal 24-26 Juni 2022.
Pola angin di Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat daya ke barat dengan kecepatan angin berkisar antara 6 hingga 25 knot. Sementara itu, di Indonesia bagian selatan, pergerakan yang dominan adalah dari Timur – Tenggara dengan kecepatan angin berkisar antara 10 – 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi diamati di perairan Kepulauan Mentawai, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat, perairan selatan Jawa, Laut Banda, perairan Yos Sudarso, perairan Merauke dan perairan Laut Arafuru,” tulisnya. BMKG dalam keterangan resminya, Jumat (24/6/2022).
Kondisi ini menyebabkan peningkatan peluang gelombang setinggi 1,25 – 2,50 meter di perairan timur Pulau Simeulue – Kep. Mentawai, Selat Sumba bagian timur, Selat Sape bagian selatan, Selat Karimata bagian selatan, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Perairan utara Jawa Timur dan Pulau Madura, Laut Sawu bagian utara, Laut Bali, Laut Flores, Selat Lombok bagian utara, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Selayar – Kep. Salabana. Kemudian di perairan Kep. Baubau – Wakatobi, Teluk Bone bagian selatan, Perairan Manui – Kendari, Teluk Tolo, Perairan selatan Kep. Bangga – Kep. Sula, perairan Pulau Buru – Pulau Ambon – Pulau Seram, perairan utara Kep. Kai – Kep. Perairan Aru, Perairan Yos Sudarso, Perairan Merauke, Perairan Utara Papua – Pulau Biak.
Sedangkan gelombang yang lebih tinggi pada kisaran 2,50 – 4,0 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue – Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu – Pulau Emggano, Samudera Hindia Barat Aceh – Pulau Nias – Kep. Mentawai, Perairan Selatan Pulau Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas Selatan. Kemudian di perairan selatan P. Sawu – Kupang – P. Rotte, Selat Sumba bagian barat, Samudera Hindia Selatan NTT, Laut Timor bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, perairan Kep. Sermata – Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kai – Kep. Aru, Laut Arafuru.
Untuk gelombang sangat tinggi 4,0 – 6,0 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Barat Lampung, Samudera Hindia Selatan Jawa – Bali – Lombok, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa. – Bali – NTB,” tulis BMKG.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat menimbulkan risiko bagi keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi para nelayan yang aktif di tengah laut.
“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal dan bekerja di pesisir pantai di sekitar wilayah yang berpotensi gelombang tinggi untuk tetap waspada,” tulis BMKG.
(AV/JK)