Komun.id – Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Kidney International Reports, telah menunjukkan bahwa minum 2 hingga 3 cangkir kopi sehari dapat mengurangi risiko cedera ginjal hingga 23 persen, tetapi ini tidak boleh dianggap enteng.
Studi ini cukup besar sehingga para peneliti menyelidiki efek minum kopi pada cedera ginjal akut. Kondisi ini terjadi ketika ginjal kehilangan seluruh atau sebagian fungsinya secara tiba-tiba.
Para peneliti juga menemukan bahwa minum kopi dalam jumlah berapa pun mengurangi risiko cedera ginjal akut, tetapi 2-3 cangkir per hari paling bermanfaat.
“Selain itu, ini hanya indikasi karena para peneliti mencatat bahwa temuan mereka mungkin merupakan hasil dari senyawa bioaktif dalam kopi yang meningkatkan perfusi dan pemanfaatan oksigen di ginjal,” kata Dr Sunil Prakash, Direktur Senior & HOD, Nefrologi & Transplantasi Ginjal, BLK Maks. Specialty, New Delhi dikutip dari Ekspres India.
Baca juga:
Virus Corona Covid-19 Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Hati, Ini Alasannya!
Informasi positif tentang minuman kopi ini juga mencuri perhatian jutaan orang di media cetak dan elektronik. Sementara itu, para ahli sendiri perlu menyadari bahwa pengumpulan data secara retrospektif memiliki masalah tersendiri.

“Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati dalam menarik kesimpulan. Meskipun kafein meningkatkan aliran ginjal, kafein juga terlibat dalam menyebabkan batu ginjal,” jelasnya.
Dr Prakash mengutip penelitian yang menunjukkan penurunan GFR (Glomerular Filtration Rate). Minum lebih dari 2 cangkir kopi akan meningkatkan risiko penurunan 1,19 kali lipat eGFR (perkiraan Laju Filtrasi Glomerulus) lebih dari 3 ml/menit. Namun, temuan ini berbanding terbalik dengan penelitian sebelumnya.
“Singkatnya, saya merasa minum kopi dalam jumlah sedang memang bisa membantu mengurangi cedera ginjal akut. Tapi, semua faktor lain juga harus diperhitungkan,” katanya.
Kopi mengandung banyak senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain kafein, diterpen, dan asam klorogenat. Meskipun senyawa lain dalam kopi kurang dipelajari, senyawa seperti asam klorogenat dan trigonelin diketahui dapat mengurangi peradangan umum dan stres oksidatif.
Baca juga:
Inggris Ungkap Penemuan Virus Polio, Berpotensi Menyebar Cepat?
(AV/JK)