Jakarta, Komun.id
Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan menjadi salah satu nama yang disebut dalam pertemuan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Sayihu.
“Sudah keliling,” kata Ahmad Sayihu di kantor DPP NasDem di Jakarta, Rabu.
Nama Anis muncul setelah jajak pendapat internal PKS menunjukkan bahwa dia adalah calon presiden yang ditunggu-tunggu oleh kader partai.
Namun, Sayihu menegaskan jika nama-nama capres dan cawapres di PKS dikumpulkan dan diserap berdasarkan aspirasi kepala daerah di seluruh Indonesia.
“Kami punya mekanisme di mana keputusan tidak diambil oleh DPP, dan kami tidak ingin mendahului Majelis Syura sebagai lembaga yang berhak mengambil keputusan dan mengumumkannya,” kata Syaihu di depan Surya Paloh.
Ditegaskannya, PKS dan NasDem memiliki banyak kesamaan, sehingga posisi mereka adalah rekanan yang sejajar.
Baca juga: NasDem dan PKS Bertemu untuk Bahas Persiapan Koalisi
Baca Juga: Surya Paloh Jelaskan Persamaan NasDem dan PKS
Diketahui, Anis Basvedan merupakan salah satu calon presiden yang diajukan ke publik oleh partai NasDem. Selain Anies, ada dua nama lain, yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranovo.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengidentifikasi sejumlah kesamaan antara PKS dan NasDem, yakni terkait signifikansi keberadaan lembaga politik yang menempati posisi super strategis dalam kelanjutan pembangunan bangsa Indonesia.
Kemudian baik NasDem maupun PKS menyadari bahwa memerangi segala persoalan bangsa yang begitu kompleks tidak dapat diselesaikan oleh satu lembaga partai politik atau satu kelompok saja.
“Ini harus dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan para pihak,” katanya.
Persamaan terakhir adalah nilai-nilai komitmen ideologis Pancasila ditempatkan dan dibangkitkan di atas kepentingan kedua belah pihak.
(AV/JK)