Komun.id – Sebanyak 2 calon haji angkatan ke-8 Embarkasi Hang Nadim Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dibatalkan pemberangkatan ke Tanah Suci. Mereka sakit.
Pada Kamis (23/6) sebanyak 448 jemaah haji asal Riau diberangkatkan dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Jeddah.
Empat kabupaten yang tergabung dalam kelompok ini adalah Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Meranti dan Kuantan Singingi.
“Rombongan kami awalnya 450 jemaah. Karena ada dua yang tidak bisa berangkat, maka berangkatlah 448 jemaah yang terdiri dari 444 jemaah, 4 petugas yaitu 1 ketua rombongan, 1 pengawas ibadah, 1 dokter, 1 perawat. Tapi Alhamdulillah masuk rombongan. ada juga dokter dan perawat yang bisa membantu jemaah haji lainnya,” kata Ketua Kelompok Embarkasi Hang Nadim Batam 8, Khairul Nizan di Batam, Kamis (23/6) 2022.
Baca juga:
Kisah Sedih Anak Jakarta Selatan Jadi Calon Haji Bungsu, Ayah dan Ibunya Meninggal
Sebelum proses pemberangkatan Bandara Hang Nadim Batam, JCH group 8 menginap di Embarkasi Haji Antara Pekanbaru terlebih dahulu dan melakukan swab test PCR pada 21 Juni 2022.
“Mengenai proses pemberangkatan sebelumnya, rombongan 8 jemaah haji ini menginap di Embarkasi Haji Antara Pekanbaru yang terdiri dari empat kabupaten yakni Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Meranti, Kuantan Singingi. Jadi masing-masing jemaah sudah melakukan PCR pada 21 Juni hingga Jeddah masih Sisa waktu sesuai ketentuan 72 jam,” kata Khairul.
Dalam pemberangkatan ini, usia jamaah tertua adalah 64 tahun dan termuda 18 tahun.
Untuk menghadapi kondisi cuaca panas di Tanah Suci yang mencapai 48 derajat, seluruh jemaah haji kelompok 8 telah mendapatkan berbagai panduan dan penjelasan kesehatan selama berada di sana, terutama untuk selalu minum air mineral setiap jamnya.
“Dari Kemenkes, kami sudah mendistribusikan peralatan untuk menghadapi cuaca dan suhu seperti itu di Tanah Suci saat ini. Kami juga sudah memberikan pembinaan, kemudian diberikan penjelasan langkah apa yang kami lakukan kepada jemaah,” menurutnya.
Baca juga:
Haji 1433 H, Tim Medis Catat Lebih dari 150 Kasus Gawat Darurat
“Jadi yang paling penting itu terkait air, setiap jam harus minum lalu kalau muka terasa panas segera basuh dengan air. Itu yang kami dapat dari dokter rombongan dan dokter embarkasi,” kata Khairul Nizan. (Di antara)
(AV/JK)